Salam
sehat sahabat.
Ini adalah
bahasan pertama kita mengenai titik temu Sains dan Medis. Kali ini kita akan
membahas tentang kriteria makanan yang dianjurkan dalam islam dan sudut pandang
dari kesehatan, dan nanti fokus ke makanan yang thayyib atau makanan
yang baik.
Ayat
dibawah ini (QS Al-Baqarah: 168) menjelaskan tentang
perintah makan makanan yang halal dan baik.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا
فِى ٱلْأَرْضِ حَلَٰلًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ
إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Artinya :
Wahai
manusia, makanlah dari apa yang ada di bumi yang halal dan baik , dan janganlah kamu mengikuti langkah syetan,
sesungguhnya dia adalah musuh yang nyata bagimu.
Bagaimanakah makanan yang baik itu ?
Makanan
dikatakan baik jika baik menurut kualitas
dan kuantitasnya.
Pertama, kita akan membahasa makanan yang baik secara kualitas. Makanan secara kualitas dikatakan baik jika komposisi
gizi nya lengkap. Makanan dengan gizi lengkap adalah makanan yang mengandung
karbohidrat, lemak, proteinm, vitamin dan mineral. Ada lagi nih jika ingin
kualitas makanan Anda lebih sempurna, yaitu jika komposisi makanan tadi sesuai
dengan jumlah yang ideal menurut kesehatan.
Maksudnya
adalah dalam 1 porsi makan sebaiknya ada presentase seperti tabel disamping (untuk vitamin dan mineral secukupnya).
Ohya sobat, selain komposisinya harus lengkap,
makanan yang kualitasnya baik adalah makanan yang tidak menimbulkan penyakit
dalam tubuh manusia. Contohnya adalah makanan yang bersih, tidak mengandung zat
toksik atau racun, tidak mengandung zat karsinogenik (penyebab kanker), tidak
menimbulkan alergi dan lain-lain.
Kedua, kita akan membahas makanan yang baik secara kuantitas adalah makanan yang proporsional. Artinya makanan ini
tidak terlalu sedikit dan tidak berlebihan. Dalam islam makanan proporsional ini
dikatakan mengisi 1/3 isi lambung, karena 1/3 isi lambung lainnya untuk minuman
dan 1/3 sisanya untuk udara. Sahabat bisa lihat gambar dan bunyi hadits di
bawah ini ya...
Memangnya kenapa makan harus 1/3 dari isi lambung ya?
Oke.
Rasulullah memberikan anjuran sudah pasti ada manfaat kebaikannya. Kita tidak
boleh makan dengan porsi yang berlebihan, karena ada beberapa mudharatnya. Dari
segi kesehatan jika kita makan berlebihan maka akan timbul beberapa penyakit,
misalnya obesitas, hiperlipidemia, hiperkolesterolemia (orang awam biasa
menyebut penyakit kolesterol) dan lain-lain.
Nah,
obesitas ini selanjutnya bisa menyebabkan penyakit jatung koroner, sumbatan
pembuluh darah, stroke, Diabetes Mellitus (DM), dan penyakit metabolik lainnya.
Selain
timbulnya penyakit, ada kerugian jangka pendek dari makan berlebihan, yaitu
kekenyangan. Saat kekenyangan biasanya kita akan mudah mengantuk. Padahal saat
itu mungkin kita ingin belajar atau mengerjakan tugas-tugas kita. Nah, jadi terbengkalai
semua kan agenda kita gara-gara ngantuk.
Cukup
sekian semoga bermanfaat. Jaga kesehabat sahabat.
0 Komentar