Sebagai manusia, tentu kita mencintai sesuatu yang baik, harmoni dan penuh kedamaian. Harapan kita tentu dunia ini kalau bisa isinya kebaikan saja. Kalau bisa semua orang baik saja yang mengisi dunia ini.
Tetapi pada faktanya, harapan itu tidak sejalan
fakta yang ditemukan setiap harinya di dunia ini. Selain ada hal-hal baik
ternyata ada juga hal-hal buruk. Selain ada orang-orang baik ternyata ada orang-orang
jahat.
![]() |
Foto: faktualmedia.co |
Ada orang yang suka membunuh orang lain, suka
merusak lingkungan dan melakukan kejahatan. Terkadang hal demikian membuat kita
bertanya-tanya, seolah-olah meragukan Tuhan. Kalau Tuhan Maha Kuasa, kenapa kok
hal-hal buruk dan orang-orang jahat tak diubahnya saja jadi orang baik agar
semua hidup damai.
Sebagaimana dijelaskan Habib Qurasih Shihab, dalam
al-Qur’an Allah berfirman, “fa’al hamaha
fujuraha wataqwaaha”. Ayat ini
menurut Habib menjelaskan bahwa Allah
mengilhami semua manusia potensi untuk berbuat baik dan berbuat jahat, akan tetapi
lingkungan, orang tua, pendidikan, bacaan, teman-teman mempengaruhi baik dan
buruk perilaku seseorang.
Menurutnya, ketika Tuhan berbicara tentang anak
nabi Nuh yang durhaka, Allah tidak katakan bahwa dia anak durhaka, tapi yang
ditekankan adalah amalnya yang bersifat durhaka. Karena itu, di sini hendaknya jangan
menuding orang jahat atau buruk secara terburu-buru.
Allah
Maha Adil dengan memberi potensi pada seluruh manusia untuk berbuat baik
dan buruk. Karena itulah Allah akan memberi ganjaran pada setiap perbuatan baik dan buruk
manusia. Menurut Habib, faktanya telah membuktikan, bahwa
anak-anak yang hidup di lingkungan yang buruk maka amal-amalnya cendrung buruk, tetapi anak-anak yang sama yang hidup di
lingkungan baik maka amal-amalnya juga akan cenderung baik.
“Maka Allah mengilhamkan
kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah
orang yang mensucikan jiwa itu.”
QS. Asy Syams: 8-9
*Seri Habib Quraish Shihab #12
0 Komentar