Dalam Islam, pada umumnya aturan terkait perempuan lebih ketat dan lebih banyak ketimbang laki-laki. Banyak sekali aturan yang ditujukan kepada perempuan dalam Islam mulai dari soal berpakaian, pernikahan, kepemimpinan, dan aktivitas lainnya. Salah satunya adalah juga terkait mahram bagi perempuan. Pada umumnya perempuan dilarang berpergian ke luar rumah tanpa adanya mahram. Benarkah demikian? Lalu apa itu mahram bagi perempuan?
Habib Quraish Shihab memberikan penjelasan bahwa yang perlu dipahami adalah bahwa wanita itu pada dasarnya bisa terganggu kapanpun, terganggu baik dalam arti fisik dan kehormatan. Wanita itu cenderung lemah yang meniscayakanya perlu dibantu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Wanita perlu seseorang yang menjaga keamanannya, karena itu dalam ajaran Nabi, wanita yang akan berpergian perlu ada yang menjaga dirinya ini disebut mahram.
Mahram adalah sosok yang bisa menjaga dan membantu perempuan dalam memenuhi kebutuhannya. Sementara itu terdapat beberapa pendapat ulama mengenai makna mahram. Ada ulama yang membatasi mahram sebagai keluarga yang terpercaya, ada ulama yang berpendapat bahwa perempuan boleh pergi asalkan berkelompok sehingga bisa saling menjaga. Contohnya ulama membolehkan perempuan pergi haji walau tanpa keluarganya. Sementara itu ada ulama lain juga (seperti Mufti Mesir) yang membolehkan perempuan pergi tanpa ada yang menjaga, asal keamanannya terjamin.
Dalam konteks anak perempuan mau fieldtrip misalnya, anak (perempuan) pergi bersama para guru yang terpercaya, maka hal ini dapat ditoleransi, karena keamanannya terjamin. Nabi pernah bersabda, “jika kalian berusia panjang, kalian akan menemukan seorang wanita dari tempat yang jauh (Hira) menuju Mekkah sendirian, dia tidak takut kecuali kepada Allah Swt.”
Dengan demikian Habib menjelaskan bahwa intinya adalah terjaminnya keamanan yang bersangkutan, maka berpergian ke luar rumah diperbolehkan siapa pun yang bertugas untuk menjaganya. Seringkali orangtua menghambat kemajuan anak karena terlalu takut.
Sebaiknya bagi orang tua beri anak kepercayaan, tapi pada saat yang sama awasi anak dari jauh dan perlu diingat bahwa yang mengawasi harus dapat dipercaya dan anak harus diberi kepercayaan sehingga ia tumbuh dan berkembang dengan psikis yang baik.
Sebaiknya bagi orang tua beri anak kepercayaan, tapi pada saat yang sama awasi anak dari jauh dan perlu diingat bahwa yang mengawasi harus dapat dipercaya dan anak harus diberi kepercayaan sehingga ia tumbuh dan berkembang dengan psikis yang baik.
Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.
QS. Al-Mulk: 15
*Seri Habib Quraish Shihab #17
0 Komentar