Banyak sekali dalam hidup ini orang begitu saja
menggunakan sesuatu yang dibuat orang lain tanpa seizin yang membuatnya.
Sesuatu yang dibuat tersebut dikenal dengan istilah hak cipta.
Mahasiswa sering menggunakan hak cipta orang lain
dalam bentuk buku untuk membuat makalah, atau tugas akhir kuliah dengan begitu
saja meng-copy paste tanpa izin atau mencantumkan sumber dari pemilik
karya.
![]() |
Foto: google |
Atau dalam konteks lain, orang juga sering
menggunakan karya orang lain dalam bidang musik untuk keuntungan pribadinya
tanpa seizin pemilik karya lebih-lebih membagi keuntungannya.
Nah, peristiwa yang demikian, dengan berbagai
bentuk macamnya sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari kita. Lalu
bagaimana pandangan Islam terkait persoalan tersebut. Apakah Islam membolehkan
hal demikian? Atau ada aturan khusus Islam terkait persoalan tersebut?
Menurut Habib Quraish Shihab, menggunakan hak cipta
orang lain itu hukumnya mubah atau boleh. Akan tetapi, menurutnya, untuk
menggunakan hak cipta orang lain tersebut terdapat syarat yang harus dipatuhi.
Meski dari sisi agama, kita meyakini bahwa kepemilikan
adalah milik Allah Swt Yang Maha Pencipta, akan tetapi manusia, dimana-mana, sebagai
“pencipta” sesuatu tetap memiliki haknya.
Meski Allah adalah pemilik segala sesuatu akan tetapi apa yang dimiliki Allah itu sebagian
pengelolaannya dianugerahkannya kepada orang-orang
tertentu. Karena itu amanah itu penting dalam hidup kita. Terkait amanah, ada namanya
amanah ilmiah yang bertujuan untuk menghindari kebohongan intelektual serta
tidak membajak, ini karena yang mencipta (manusia) ini memiliki hak atas
temuannya, sehingga jika pembajakan dilakukan maka akan merugikan orang
bersangkutan, sebab hak orang tersebut diambil secara paksa dan ini sama dengan
mencuri.
Sementara itu, di satu sisi kita tahu bahwa ilmu
harus disebarkan, meski demikian kita harus paham juga bahwa hal tersebut juga memiliki etikanya. Karena ilmu haruslah disebarkan maka hendaknya penyebaran
ilmu tersebut janganlah terlalu sulit dan mahal.
Sebagaimana dijelaskan habib bahwa ilmu adalah
cahaya, maka janganlah padamkan cahaya itu dengan sesuatu yang buruk, karena
ilmu adalah cahaya maka raihlah ilmu itu dengan memperhatikan tuntunan-tuntunan
ilahi Yang Maha Bercahaya itu.
“Wahai
orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, ”Berilah kelapangan di
dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, ”Berdirilah kamu,” maka berdirilah,
niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orangorang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang
kamu kerjakan.”
QS. Al-Mujadalah: 11
*Seri Habib Quraish Shihab #10
1 Komentar
Lanjutkan...
BalasHapus